Bau Badan Muncul Meski Mandi, Ini Penjelasan Ahli Lifestyle

Bau Badan Muncul Meski Mandi, Ini Penjelasan Ahli Lifestyle

azzifamily.com – Bau badan tetap muncul bagi sebagian orang walaupun sudah mandi dengan rutin dan menjaga kebersihan tubuh. Ini bukan semata soal kurang bersih, melainkan bisa melibatkan faktor gaya hidup, kondisi medis, hingga pengaruh hormonal. Pakar kesehatan menegaskan bahwa memahami penyebab bau badan secara menyeluruh adalah langkah awal untuk mengatasinya secara efektif.

Keringat Bukan Penyebab Utama Bau Badan

“Baca juga : Tanda Istri Bahagia dalam Pernikahan Yang Penuh Cinta”

Keringat sebenarnya tidak berbau. Namun, ketika bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, keringat bisa menghasilkan aroma yang tidak sedap. Ini terutama terjadi pada keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin, yang banyak ditemukan di ketiak dan selangkangan. Keringat dari kelenjar ini lebih kental dan mudah bercampur dengan bakteri, berbeda dengan kelenjar ekrin yang mengeluarkan keringat bening untuk mendinginkan tubuh.

Jumlah keringat pun tidak selalu sebanding dengan tingkat keparahan bau badan. Artinya, seseorang bisa memiliki bau badan menyengat meskipun tidak terlalu banyak berkeringat.

Gaya Hidup Berperan Penting

Menurut ahli kecantikan Angela Palmer, gaya hidup sangat memengaruhi kondisi ini muncul. Kelebihan berat badan bisa menciptakan lipatan kulit yang menjadi tempat tumbuhnya bakteri. Selain itu, stres juga bisa memicu keluarnya keringat dari kelenjar apokrin, yang mengandung protein tinggi dan menjadi sumber makanan bagi bakteri penyebab bau.

Pemilihan pakaian turut berpengaruh. Bahan sintetis seperti poliester, rayon, atau spandeks dapat memerangkap keringat dan menciptakan lingkungan lembap yang ideal untuk bakteri berkembang.

Makanan yang Dikonsumsi Bisa Memengaruhi Bau Tubuh

Makanan dengan kandungan sulfur tinggi seperti bawang putih, bawang merah, brokoli, dan kubis dapat memperparah bau badan. Selain itu, konsumsi berlebihan makanan pedas, kafein, alkohol, dan rempah seperti jinten serta kari juga memicu produksi keringat lebih banyak.

Penyebab Bau Badan Meski Sudah Mandi: Penjelasan Medis dan Gaya Hidup

Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan hal ini tetap muncul meski seseorang sudah rutin mandi. Salah satunya adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi medis yang membuat seseorang berkeringat secara berlebihan, bahkan saat tubuh tidak sedang panas atau stres.

Kondisi lain yang bisa mengubah bau tubuh antara lain diabetes, hipertiroid, asam urat, dan infeksi kulit seperti trikomikosis aksilaris. Pada penderita diabetes, tubuh membakar lemak untuk energi dan menghasilkan keton, yang bisa menyebabkan bau seperti aseton atau buah busuk.

Pengaruh Genetik dan Hormon

Genetika juga berperan dalam menentukan aroma tubuh seseorang. Jika orang tua memiliki bau badan menyengat, anaknya mungkin mengalami hal yang sama.

Perubahan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause juga memicu produksi keringat berlebih. Hormon membuat kelenjar keringat menjadi lebih aktif, yang berdampak langsung pada intensitas bau badan.

Langkah Pencegahan dan Penanganan

Beberapa langkah bisa dilakukan, antara lain:

  • Mandi rutin, terutama setelah beraktivitas atau saat cuaca panas
  • Gunakan sabun antibakteri dan antiperspirant, bukan sekadar deodoran
  • Hindari pakaian yang berbahan sintetis
  • Cuci pakaian dengan benar dan ganti secara teratur
  • Kurangi konsumsi makanan pemicu bau
  • Periksa ke dokter jika bau badan disertai gejala medis lain

“Baca juga : Psikolog Jelaskan Makna Budaya Titip Orangtua ke Panti Jompo”

Dengan pendekatan yang holistik memadukan kebersihan, gaya hidup sehat, dan penanganan medis bau badan bisa diminimalkan secara efektif. Kesadaran akan penyebab dan langkah pencegahannya menjadi kunci untuk menjaga kenyamanan dan kepercayaan diri sehari-hari.