azzifamily.com – Picu Inflamasi yang tanpa disadari banyak makanan sehari-hari yang di konsumsi, tampak lainnya bisa dengan perut buncit bisa menandakan peradangan kronis dalam tubuh. Pola makan tidak sehat menjadi penyebab utamanya.
Peradangan terus-menerus menurunkan metabolisme dan memicu penumpukan lemak visceral di perut. Berikut lima makanan pemicu inflamasi yang perlu dihindari:
“Baca juga : Zarof Ricar Terima Gratifikasi Rp 1 T, Tak Bisa Pensiun Tenang”
1. Karbohidrat Olahan
Nasi putih, roti putih, dan mi instan kehilangan serat saat diproses. Makanan ini cepat dicerna dan menaikkan gula darah drastis. Lonjakan gula darah memicu resistensi insulin dan peradangan. Konsumsi berlebihan juga meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.
2. Daging Olahan
Sosis, nugget, dan bacon mengandung pengawet seperti nitrat. Kandungan lemak jenuh dan natrium tinggi memicu stres oksidatif. Penelitian menunjukkan daging olahan meningkatkan penanda peradangan seperti CRP. Lemak visceral yang menumpuk bisa membahayakan organ dalam.
3. Minyak Olahan
Minyak jagung dan minyak kedelai kaya omega-6 tetapi minim omega-3. Ketidakseimbangan ini memicu peradangan kronis. Proses pengolahan dengan suhu tinggi menghasilkan senyawa berbahaya. Deep frying berulang memperburuk efek inflamasinya.
4. Makanan Tinggi Gula Tambahan
Minuman manis, kue, dan saus kemasan mengandung gula berlebih. Gula menyebabkan lonjakan glukosa dan insulin berlebihan. Kondisi ini memicu resistensi insulin dan peradangan. Gula juga mempercepat penuaan sel dan penumpukan lemak perut.
5. Makanan Mengandung Lemak Trans
Makanan cepat saji, margarin, dan kue kemasan mengandung lemak trans. Lemak ini meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik. Konsumsi rutin lemak trans menyebabkan obesitas sentral. Lemak perut berlebih meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
“Baca juga : Sering Pegal Saat Bangun Tidur? Ini 6 Penyebab Utamanya”
Kesimpulan:
Mengurangi makanan pemicu inflamasi membantu mengecilkan perut buncit. Pilih makanan alami kaya serat dan antioksidan untuk kesehatan jangka panjang.